Aku Bangga Indonesia


" Aku Bangga Indonesia "



Nama  : Randy Atmana
Kelas  : 1 EB 21
NPM   : 25210627





Makalah Perekonomian Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSqMNT2KYk6T-k7rjLrkQjk_9S2JJ5fLd5zn05_FC8Z2sbU8X1pEB9NF5I8KqqSKlrLy7mEVAVX_7ffREzfOYhuWHg8yXsUWQ47zFLONp-OcuUwzDq72Zzzg5TdhyaziYaYNxoF4eVXYE/s200/College_Logo-Gundar.jpg


“ Aku Bangga Indonesia “


Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia #
Dosen : Dr. Aris Budi Setyawan
Universitas Gunadarma




Kata Pengantar

Puji syukur saya penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas berkat dan rahmat-Nya maka saya dapat menyusun makalah ini yang berjudul “Aku Bangga Indonesia”. Makalah ini berkaitan dengan perkembangan perekonomian Indonesia. Makalah ini merupakan salah satu tugas sebagai pembelajaran mata kuliah Perekonomian Indonesia.
Dalam Penulisan makalah ini saya sebagai penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan. Namun saya menyadari dalam menyusun materi ini tidak lain berkat bantuan orang tua saya, Bapak Aris Budi Setiawan selaku dosen, dan teman-teman kelas 1eb21. Saya berharap semoga makalah yang saya susun ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Namun  mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan  makalah ini.



Daftar isi

·         Kata Pengantar
·         Daftar isi

·         BAB I PENDAHULUAN
·         BAB II PEMBAHASAN
·         BAB III KESIMPULAN


BAB I
PENDAHULUAN

Indonesia merdeka sudah berlangsung selama 66 tahun, tetapi kondisi pertumbuhan perekonomian Indonesia pada saat ini masih kurang cukup baik. Terbukti  dengan adanya beberapa dampak negative dari perkembangan perekonomian Indonesia, yang di antaranya: tingkat pengangguran yang tinggi, tingkat pendapatan masyarakat yang tergolong kecil, tingkat inflasi yang terus menaik. Maka dari itu para ahli ekonomi di Indonesia bertanggungjawab terhadap kondisi perekonomian di Indonesia seperti menteri perekonomian, menteri keuangan, menteri perdagangan, dan juga menteri-menteri lain beserta staff-staffnya dan juga lembaga-lembaga negara yang selalu berusaha untuk memajukan tingkat perekonomian Indonesia agar dapat mendapat posisi tertinggi dalam perekonomian dunia. Seluruh negara di dunia bersaing dalam tataran internasional agar mendapat peringkat atau tingkat yang lebih tinggi dari negara-negara lain. Selama Indonesia merdeka, mereka bekerja dengan hasil yang ditunjukan pada peringkat yang didapat oleh negara Indonesia dalam tataran Internasional. Setiap akhir tahun, indonesia selalu mengumpulkan data-data statistiknya yang bertujuan dengan tingkat pertumbuhan Gross National Product (GNP) relatifnya, dan mereka berharap menantikan munculnya angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati. “Pengejaran pertumbuhan” merupakan tema sentral dalam kehidupan perekonomian Negara Indonesia maupun negara-negara di dunia pada saat ini. Seperti yang telah kita ketahui, berhasil atau tidaknya program-program pembangunan di negara yang berkependudukan terbesar ke empat di dunia sering dinilai berdasarkan tinggi atau rendahnya tingkat pertumbuhan output dan pendapatan nasional.


BAB II
PEMBAHASAN

Krisis yang melanda bangsa Indonesia, menjadi awal terpuruknya sebuah negara dengan kekayaan alam yang melimpah ini. Dari awal 1998, sejak era orde baru mulai terlihat kebusukannya Indonesia terus mengalami kemerosotan, terutama dalam bidang ekonomi. Nilai tukar semakin melemah, inflasi tak terkendali, juga pertumbuhan ekonomi yang kurang berkembang di negara ini.
Pada Juni 1997, Indonesia terlihat jauh dari krisis. Tidak seperti Thailand, Indonesia memiliki inflasi yang rendah, perdagangan surplus lebih dari 900 juta dolar, persediaan mata uang luar yang besar, lebih dari 20 milyar dolar, dan sektor bank yang baik.
Tapi banyak perusahaan Indonesia banyak meminjam dolar AS. Di tahun berikut, ketika rupiah menguat terhadap dolar, praktisi ini telah bekerja baik untuk perusahaan tersebut — level efektifitas hutang mereka dan biaya finansial telah berkurang pada saat harga mata uang lokal meningkat.
Pada Juli, Thailand megambangkan baht, Otoritas Moneter Indonesia melebarkan jalur perdagangan dari 8 persen ke 12 persen. Rupiah mulai terserang kuat di Agustus. Pada 14 Agustus 1997, pertukaran floating teratur ditukar dengan pertukaran floating-bebas. Rupiah jatuh lebih dalam. IMF datang dengan paket bantuan 23 milyar dolar, tapi rupiah jatuh lebih dalam lagi karena ketakutan dari hutang perusahaan, penjualan rupiah, permintaan dolar yang kuat. Rupiah dan Bursa Saham Jakarta menyentuh titik terendah pada bulan September. Moody’s menurunkan hutang jangka panjang Indonesia menjadi “junk bond”.
Meskipun krisis rupiah dimulai pada Juli dan Agustus, krisis ini menguat pada November ketika efek dari devaluasi di musim panas muncul di neraca perusahaan. Perusahaan yang meminjam dalam dolar harus menghadapi biaya yang lebih besar yang disebabkan oleh penurunan rupiah, dan banyak yang bereaksi dengan membeli dolar, yaitu: menjual rupiah, menurunkan harga rupiah lebih jauh lagi.

Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki pengertian yang berbeda, di antaranya: pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun ada indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.
Ukuran Pertumbuhan Ekonomi Menurut M. Suparko dan Maria R. Suparko ada beberapa macam alat yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi yaitu:

a.      Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan pada harga pasar. Kelemahan PDB sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi adalah sifatnya yang global dan tidak mencerminkan kesejahteraan penduduk.
Pertumbuhan ekonomi 2009 sebesar 4,3 persen yang sebagian besar didorong oleh pertumbuhan konsumsi. Hal ini dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada Triwulan III-2009 meningkat sebesar 3,9 persen terhadap Triwulan II-2009. Peningkatan terjadi hampir pada semua sektor ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi di Sektor Pertanian 7,3 persen dan terendah di Sektor Jasa-jasa yaitu minus 0,3 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender periode Januari hingga Desember 2009 dan laju inflasi year on year pada Desember 2009 terhadap Desember 2008 masing masing terjadi sebesar 2,78 persen yaitu kelompok Bahan Makanan, Makanan Jadi, Minuman, dan Tembakau, Perumahan, Sandang, Kesehatan, Pendidikan dan Olah Raga dan Kelompok Transportasi dan Komunikasi (berdasarkan the Classification of individual consumption by purpose - COICOP). Sehingga pada tahun 2009 devisa Indonesia pada tahun 2009 sebesar US$66 miliar atau dengan kurs rupiah ditutup di level Rp9,400. Penambahan devisa berasal dari hasil penjualan ekspor minyak bumi dan gas pemerintah.
Kemudian pada tahun 2010 Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang dipatok oleh pemerintah tahun ini sebesar 5,5 persen diperkirakan akan tercapai. Taimur Baig selaku Ekonom Senior Deutsche Bank menyatakan, pertumbuhan ekonomi global yang mulai pulih sejak akhir tahun 2009 akan memengaruhi Indonesia untuk membangun ketahanan ekonominya terhadap dampak krisis ekonomi global.
Tingkat pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan pasar keuangan domestik yang kuat membuat Indonesia relatif kebal terhadap krisis keuangan global dan Ini menjadi landasan kuat bagi perekonomian yang stabil dan pertumbuhan yang berkelanjutan di 2010. Adapun tingkat inflasi diperkirakan mencapai rata-rata 6 persen tahun ini atau berada pada kisaran yang ditargetkan Bank Indonesia (BI), yaitu 4-6 persen.
Nilai cadangan devisa Indonesia per Desember 2010 mencapai 95 miliar dollar AS. Cadangan ini dapat dipakai untuk berjaga-jaga jika terjadi penarikan tiba-tiba yang dilakukan masyarakat. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2010 diperkirakan mencapai enam persen. Peningkatan cadangan devisa tersebut merupakan cermin kekuatan ekonomi Indonesia yang didukung kinerja sektoreksternal. Kemudian neraca pembayaran pada tahun 2010 juga diperkirakan akan mencatat surplus US$ 27,4 miliar.
Sepanjang 2010 kondisi perekonomian Indonesia terus membaik disertai dengan kestabilan makro dan sistem keuangan. Perkiraan pertumbuhan ekonomi 2010 mencapai 6%. “Nilai tukar rupiah bergerak stabil dan cenderung menguat, didorong oleh besarnya arus masuk modal asing sejalan dengan kuatnya fundamental ekonomi, besarnya imbal hasil, dan positifnya persepsi resiko masyaraka Indonesia.
Peningkatan kegiatan ekonomi 2010 juga ditopang oleh kinerja sektor perbankan yang terlihat dari meningkatkan fungsi intermediasi dan terjaganya stabilitas sistem keuangan. Hal tersebut tercermin dari ekspansi kredit yang diperkirakan mencapai 22% dan indeks stabilitas keuangan Indonesia mencapai 1,79 per November 2010.

b.      PDB per Kapita atau Pendapatan Perkapita
PDB per kapita merupakan ukuran yang lebih tepat karena telah memperhitungkan jumlah penduduk. Jadi ukuran pendapatn perkapita dapat diketahui dengan membagi PDB dengan jumlah penduduk.
Pada tahun 2009 angka PDB per kapita diperkirakan mencapai Rp24,3 juta (US$ 2.590,1) dengan laju peningkatan sebesar 12,0% dibandingkan dengan PDB per kapita tahun 2008 yang sebesar Rp21,7 juta atau ( US$ 2.269,9). Dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5% di 2009, maka nilai PDB Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2009 mencapai Rp 2.177 triliun, sedangkan pada tahun 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 2.082,3 triliun dan Rp 1.964,3 triliun. Kemudian Pada tahun 2010 pendapatan per kapita penduduk Indonesia di 2010 adalah US$ 3.000

Dari pembahasan diatas bahwa pengukuran pertumbuhan ekonomi dapat diukur dari Produk Domestik Bruto, PDB per Kapita atau Pendapatan Perkapita dan Pendapatan Per jam Kerja. Dari data yang ada pada tahun 2009 PDB 4,3 persen dan PDB perkapita Rp24,3 juta (US$ 2.590,1) dan pada tahun 2010 PDB 5,5 persen dan PDB perkapita US$ 3.000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perekonomian Indonesia mengalami kenaikan dari tahun ke tahun hingga saat ini.

BAB III
KESIMPULAN

Indonesia dari tahun ke tahun mengalami kenaikan pertumbuhan ekonomi dengan di kuatnya data-data bahwa sampai saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-5 se-asia dan berbagai macam faktor lain yang membuat kenaikan tersebut. Indonesia banyak belajar dari pengalaman dalam menghadapi masalah, yang membuat negara ini semakin kuat dan siap dalam menjalani gejolak krisis atau masalah-masalah yang dihadapi.
Walaupun krisis moneter 1998 pernah melanda Indonesia, namun Indonesia mencoba untuk bangkit dari keterpurukan dan secara perlahan berusaha untuk menjadi lebih baik dari masa lalunya. karena masyarakat Indonesia ingin Indonesia maju dan dapat di lihat oleh seuruh negara di dunia, bahwa Indonesia juga bisa menjadi negara yang maju dan sukses.