Selasa, 26 Oktober 2010

BISNIS KAYU JATI

Jati adalah pohon berbatang besar yang kualitasnya sudah mendunia. Jadi wajar saja jika kayu jati selalu menjadi incaran. Terutama jika kualitas suatu hasil menjadi tujuan. Jati biasanya di gunakan untuk rumah, perabot seperti sofa atau lemari. Keuntungan investasi jati jumbo antara lain pertumbuhan yang cepat, volume kayu maksimal, bibit di hasilkan dari kultur jaringan hingga pertumbuhannya seragam, perawatan relatif mudah, tumbuh dan beradaptasi di berbagai tempat dan kayu diterima di pasar dunia.
Ini prospek jangka panjang yang boleh di perhitungkan. Selain menangguk keuntungan millyaran, investasi pada bisnis ini relative aman karena pasar yang terus berkembang . dibanding harga bibit lain, harga bibit jati ini memang lebih mahal. Harga memang relative mahal dibanding dengan bibit-bibit jati lainnya tapi seimbang dengan kualitasnya. Harga perbibitnya Rp 20 ribu belum termasuk ongkos kirim. Tentu harga ini sesuai dangan kualitas jati jumbo. Tak heran, negara seperti Costa Rika, Brazil, Australia dan beberapa negara latinnya sudah menanamnya. Selain itu hanya dalam jangka waktu 7 hingga 10tahun, Jati Jumbo sudah dapat di panen tergantung dari kondisi tanah, cuaca dan cara merawatnya. Jati Jumbo juga dapat di tumpang sarikan dengan tanaman lain, karena daunnya tidak lebar, condong ke atas dan sedikit bercabang dan karena setiap bibt jati jumbo dijamin mempunyai akar tunggang.
Untuk satu hektar lahan normalnya bias ditanam sekitar 1000-1100 pohon denga jarak tanam 3 meter. Jadi, setelah setelah 7 tahun anda akan mendapat 1000 batang jati siap jual. Tapi agar hasil keuntungan berlipat, sebaiknya dilakukan penjarangan kebun dengan cara menjual sebagian kayu. Ini dimaksudkan agar pohon yang tersisa bias tumbuh lebih maksimal.
Harga jati relative tinggi di pasaran. Tergantung dari jumlah jati dan kualitasnya di pasaran .jadi bisa berubah-ubah. “modal selama 6-7 tahun tanpa biaya tanah sekitar 50 juta rupiah”. Sedangkan hasilnya, jika 500 batang saja sekitar Rp 250 juta. Itu didapat dari hasil volume dalam kubik di kali harga yang nilainya sekitar 5 juta perkubik.
Setelah 15 tahun, sisa 500 batang jati berlipat lagi. Harganya bisa bertambah naik menjadi 8 juta perkubik. Di tambah jumlah kubik yang naik, karena batang jati bertambah besar, perkiraan keuntungan mencapai 4 milyar.
TIPS
• TAK PERLU MEMBELI TANAH, JIKA TAK MAMPU SEWA SAJA
• MENYESUAIKAN JUMLAH POHON DENGAN LUAS TANAH
• SABAR, INI ADALAH INVESTASI JANGKA PANJANG. JANGAN TERGIUR UNTUK MELAKUKAN TRANSAKSI SAMPAI KAYU JATI BENAR-BENAR SIAP DI JUAL. HARGANYA BISA SELANGIT

Kamis, 14 Oktober 2010

BISNIS RUMAH MAKAN


Sebenarnya, saya tak pernah bermimpi berbisnis rumah makan. Saya hanya seorang mahasiswa di daerah Bekasi. Pada suatu ketika ayah saya ditawarkan tempat untuk berusaha oleh temannya, ayah saya menerima tawaran tersebut, dan ayah saya meminta kepada saya dan Ibu saya untuk mengelola tempat usaha tersebut. Barangkali itulah awal mulanya saya tertarik pada dunia bisnis. Setelah saya, ayah saya, dan Ibu saya membicarakan masalah bisnis apa yang akan kami kelola nanti, kami sepakat memilih bisnis rumah makan. Pada saat pertama kali kami membuka rumah makan kami, kebetulan rumah makan kami dekat dengan kawasan industri, saya dan ibu saya terpacu untuk menjual berbagai macam makanan dan minuman. Karena ayah saya memberitahukan kepada teman-temannya, bahwa ia telah membuka suatu rumah makan dan memberikan promosi untuk minggu pertama , dan memang hasilnya cukup bagus.
 Alhamdulillah, sampai saat ini rumah makan kami sudah mempunyai banyak pelanggan. Saya selalu mensyukuri apa yang saya yang dapatkan, karena sebelumnya saya tak pernah membayangkan bisa seperti sekarang. Saya bahagia bisa berbisnis rumah makan ini, bukan semata-mata karena keuntungan.
Dalam berbisnis, saya tak melulu mencari uang, tapi saya pun terus memberi pelayanan yang terbaik. Saya ini kan pedagang. Jadi saya harus bisa membuat seuatu yang bisa memuaskan orang. Saya pun selalu intropeksi, tidak banyak mengeluh dan tidak patah semangat. Berbisnis rumah makan itu tidak mudah. Berkat itulah, saya banyak belajar dari  kehidupan. Perjalan saya itu penuh makna, dan semuanya saya jadikan sebagai batu loncatan dan bahan pelajaran.
Kunci sukses saya adalah selalu belajar. Untuk memulai berbisnis saya memulainya dengan berada di lingkungan baik. Lingkungan saya yang sehat akan mendidik sesuatu yang positif. Jika kita bergaul dengan tukang ikan maka kita juga akan bau ikan. Atas dasar itulah saya bergaul dengan kalangan pebisnis. Dalam berbisnis, kiata harus pandai memilah bukan membagi. Dan dalam hal pembinaan karyawan, saya selalu perlakukan karyawan sebagai saudara bukan pembantu. Semaksimal mungkin ssaya berusaha berbuat yang terbaik dilingkungan terkecil untuk mensejahterakan karywan sendiri. Saya berkeyakinan, kalau saya tidak berikan lebih bagi mereka, maka saya berdosa. Untuk itulah kesejahteraan karyawan bagi saya itu penting.