Kamis, 14 Oktober 2010

BISNIS RUMAH MAKAN


Sebenarnya, saya tak pernah bermimpi berbisnis rumah makan. Saya hanya seorang mahasiswa di daerah Bekasi. Pada suatu ketika ayah saya ditawarkan tempat untuk berusaha oleh temannya, ayah saya menerima tawaran tersebut, dan ayah saya meminta kepada saya dan Ibu saya untuk mengelola tempat usaha tersebut. Barangkali itulah awal mulanya saya tertarik pada dunia bisnis. Setelah saya, ayah saya, dan Ibu saya membicarakan masalah bisnis apa yang akan kami kelola nanti, kami sepakat memilih bisnis rumah makan. Pada saat pertama kali kami membuka rumah makan kami, kebetulan rumah makan kami dekat dengan kawasan industri, saya dan ibu saya terpacu untuk menjual berbagai macam makanan dan minuman. Karena ayah saya memberitahukan kepada teman-temannya, bahwa ia telah membuka suatu rumah makan dan memberikan promosi untuk minggu pertama , dan memang hasilnya cukup bagus.
 Alhamdulillah, sampai saat ini rumah makan kami sudah mempunyai banyak pelanggan. Saya selalu mensyukuri apa yang saya yang dapatkan, karena sebelumnya saya tak pernah membayangkan bisa seperti sekarang. Saya bahagia bisa berbisnis rumah makan ini, bukan semata-mata karena keuntungan.
Dalam berbisnis, saya tak melulu mencari uang, tapi saya pun terus memberi pelayanan yang terbaik. Saya ini kan pedagang. Jadi saya harus bisa membuat seuatu yang bisa memuaskan orang. Saya pun selalu intropeksi, tidak banyak mengeluh dan tidak patah semangat. Berbisnis rumah makan itu tidak mudah. Berkat itulah, saya banyak belajar dari  kehidupan. Perjalan saya itu penuh makna, dan semuanya saya jadikan sebagai batu loncatan dan bahan pelajaran.
Kunci sukses saya adalah selalu belajar. Untuk memulai berbisnis saya memulainya dengan berada di lingkungan baik. Lingkungan saya yang sehat akan mendidik sesuatu yang positif. Jika kita bergaul dengan tukang ikan maka kita juga akan bau ikan. Atas dasar itulah saya bergaul dengan kalangan pebisnis. Dalam berbisnis, kiata harus pandai memilah bukan membagi. Dan dalam hal pembinaan karyawan, saya selalu perlakukan karyawan sebagai saudara bukan pembantu. Semaksimal mungkin ssaya berusaha berbuat yang terbaik dilingkungan terkecil untuk mensejahterakan karywan sendiri. Saya berkeyakinan, kalau saya tidak berikan lebih bagi mereka, maka saya berdosa. Untuk itulah kesejahteraan karyawan bagi saya itu penting.

1 komentar:

  1. Woori Casino Login - Play on Mobile or Desktop
    The Woori Casino App will be available at Woori novcasino Casino febcasino.com on a mobile septcasino or desktop worrione basis. To play on our mobile or desktop, you can also https://octcasino.com/ play with your desktop browser,

    BalasHapus